Kedatangan Bangsa-bangsa Asing di Indonesia

 Kedatangan Bangsa-bangsa Asing di Indonesia

Pernahkah kalian melihat warga negara asing berada di sekitar tempat tinggal kalian? Berkebangsaan apakah mereka? Umumnya, bangsa asing digunakan untuk menggambarkan masyarakat selain penduduk asli Indonesia. Berdasarkan cerita sejarah negara kita, bangsa-bangsa asing sudah berdatangan ke Indonesia sekitar abad ke-16 Masehi. Pada mulanya hanya satu atau dua, namun kemudian mereka berbondong-bondong datang ke daerah kita, bahkan saat ini warga negara asing sering kita temui di tempat wisata atau di tempat umum lainnya.

Karena kita sedang belajar sejarah, bagaimana kalau kita cari tahu apa tujuan bangsa asing tersebut datang ke Indonesia pada abad ke-16? Bagaimana perlakuan mereka terhadap bangsa kita? Yuk, kita pelajari cerita sejarah bangsa Indonesia!


Kedatangan Bangsa Portugis

Berdasarkan cerita sejarah Indonesia, terdapat beberapa bangsa dari Benua Eropa yang melakukan petualangan, pelayaran, dan penjelajahan samudra. Pelayaran pertama dilakukan oleh Portugis yang berhasil menemukan kepulauan nusantara sebagai daerah penghasil rempah-rempah.

Awalnya, bangsa Portugis datang ke Malaka untuk melakukan perdagangan. Kemudian, mereka ingin menguasai jalur perdagangan di nusantara dan menguasai daerah penghasil rempah-rempah. Oleh karena itu, Portugis mengalami berbagai perlawanan dari Kerajaan Malaka yang tidak mengizinkan Portugis menguasai daerah Malaka. Namun, Portugis berhasil mengalahkan Kerajaan Malaka (sekarang wilayah Malaysia) dan menyebabkan Kerajaan Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511.

Selanjutnya, Portugis membuka kerja sama dengan kerajaankerajaan yang ada di wilayah nusantara untuk perdagangan rempah-rempah, sampai pada akhirnya berhasil menemukan wilayah Maluku dan menguasainya hampir satu abad (1512-1615).


Kedatangan Bangsa Spanyol

Bangsa Eropa yang menyusul Portugis, yaitu bangsa Spanyol. Tujuan kedatangan mereka ke wilayah Timur (Indonesia) hampir sama dengan bangsa sebelumnya. Tidak hanya melakukan perdagangan rempah-rempah, tetapi bangsa Spanyol mempunyai tujuan lain yang dikenal dengan istilah gold (memburu kekayaan mencari emas, perak, bahan tambang, dan rempah-rempah), glory (memburu kejayaan, superioritas, dan kekuasaan), dan gospel (menjalankan tugas suci untuk menyebarkan agama)pada daerah yang dikunjunginya.

Bangsa Spanyol datang ke wilayah Timur (Indonesia), yakni di daerah Tidore, Maluku. Pada saat kedatangan bangsa Spanyol tersebut, di Maluku sedang terjadi persaingan antara Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore. Kerajaan Ternate mendapat dukungan dari bangsa Portugis dan Kerajaan Tidore mendapat dukungan dari bangsa Spanyol. Akan tetapi seiring perjalanan waktu, rakyat Ternate dan Tidore menyadari bahwa sebenarnya mereka dirugikan dengan kedatangan bangsabangsa asing (Portugis dan Spanyol) sehingga mereka melakukan perlawanan dan berusaha mengusir bangsa asing dari wilayahnya.


Kedatangan Bangsa Belanda

Selanjutnya, bangsa Eropa yang datang ke Indonesia, yaitu Belanda. Bangsa Belanda melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Banten pada tahun 1596. Kemudian, Belanda melakukan pelayaran lagi sampai menemukan tujuannya, yakni daerah Timur Indonesia yang terkenal dengan penghasil rempah-rempahnya. Pada awalnya, bangsa Belanda datang memiliki tujuan yang sama dengan bangsa sebelumnya, yaitu berdagang. Namun seiring perjalanan waktu, bangsa Belanda ingin menguasai perdagangan di daerah Banten sehingga terjadi perlawanan dari rakyat Banten.


Kedatangan Bangsa Belanda

Selanjutnya, bangsa Eropa yang melakukan pelayaran ke Indonesia, yaitu Inggris. Perdagangan rempah-rempah di Eropa sangat menguntungkan sehingga mereka berusaha mendapatkan dari daerah penghasil rempah-rempah (Indonesia). Awalnya, semua bangsa Eropa yang datang ke Indonesia bertujuan untuk berdagang dan mendapatkan rempah-rempah. Seiring perjalanan waktu, mereka menginginkan keuntungan yang lebih dengan melakukan monopoli perdagangan dan pada akhirnya melakukan penjajahan sehingga terjadi berbagai perlawanan dari rakyat Indonesia.

Comments

Postingan Populer

Siang dan Malam di Kutub

Lirik Pupuh Balakbak "Aya Monyet"

Gaya Gravitasi di Antariksa: Kekuatan Tak Terlihat yang Mengatur Alam Semesta

Kalender Hijriah dan Perbedaannya dengan Masehi

Mengenal 17 Pupuh Sunda: Lirik, Makna, dan Keindahannya